Sabtu, 27 Agustus 2011

Zakat Fitrah 1432 H

Mushola Panti Wilasa Bobotsari Kab. Purbalingga sejak tanggal 25 - 28 Agustus 2011, siap menerima dan menyalurkan zakat fitrah dari para jama'ah mushola Panti Wilasa dan sekitarnya. Penyaluran zakay fitrah rencananya akan disalurkan pada malam 29 Agustus 2011.
Berikut dokumen kegiatan penerimaan zakat fitrah dan pembagiannya !
 

Kegiatan Ramadlan 1432 H Mushola PANTI WILASA Bobotsari Adakan Lomba Mengaji dan Adzan

Mengisi kegiatan di bulan suci Ramadlan 1432 H/2011 M, Mushola Panti Wilasa Dusun Brobahan Bobotsari Kab. Purbalingga mengadakan kegiatan Lomba Mengaji dan Lomba Adzan bagi anak-anak. Kegiatan dilaksanakan selama 2 malam setelah ba'da sholat Tarawih. Menurut Awal Hidayat selaku Ketua Takmir Mushola, kegiatan ini sebagai sarana untuk melatih dan membiasakan anak-anak cinta kepada tempat ibadah yaitu mushola atau masjid dan sebagai ajang untuk melatih kemampuan anak-anak dalam mengekspresikan kemampuannya dalam baca Al Quran atau doa-doa lainnya maupun lafadz Adzan.
Alhamdulillah, kegiatan tersebut berlangsung dengan sukses dan antusiaisme anak-anak dalam lomba sangat tinggi. Ketua Takmir merasa haru dan bahagia melihat langsung bagaimana anak-anak mengikuti lomba. Insya Alloh, tahun depan dan seterusnya kegiatan seperti ini akan terus diadakan dan lebih ditingkatkan. 
Berikut dokumen gambar kegiatan lomba adzan !

Jumat, 26 Agustus 2011

Jalur Purbalingga-Pemalang Menjelang Lebaran 1432 H Mulai Ramai

Pemudik yang melalui jalur Purbalingga-Pemalang atau sebaliknya diharap untuk lebih berhati-hati karena lalulintas di jalan raya mulai ramai. Kendaraan roda dua atau mobil pribadi sudah mulai memadati jalan raya. Di wilayah Bobotsari sendiri sepanjang jalan Andong Sinawi sampai Kecamatan Karangreja mobil-mobil pribadi dan kendaraan roda 2  dengan plat nomor B, pada hari H-3 ini sudah mulai banyak kelihatan.
Saya menghimbau dan mengingatkan untuk para pemudik yang melewati jalur Bobotsari-Karangreja untuk lebih berhati-hati, karena sepanjang jalan tersebut banyak tikungan dan jalannya menanjak. Khususnya di wilayah Bayeman atau Cingkrik sering terjadi kecelakaan. Banyak mobil yang tidak kuat menanjak atau ketika turun banyak yang terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, ketika melewati jalan tersebut sebaiknya menggunakan gigi rendah. Di sekitar Cingkrik telah dibuat POSKO Lebaran untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memerlukan informasi bisa tanya ke posko tersebut.
Semoga para pemudik selamat dalam perjalanan kembali ke kampung halamannya...berkumpul dengan keluarga...dan bisa merayakan lebaran tahun ini dengan gembira. Amin....

Senin, 22 Agustus 2011

Dalan Tembus Tlagayasa-Pakuncen-Bobotsari Wis Lestre


Pemerintah Purbalingga molaih wulan wingi wis tata-tata babagan ndandani dalan sing padha rusak. Pendandanan dalan sing rusak mau nggo nglancarake lalulintas nang wilayah Kabupaten Purbalingga. Bupati Purbalingga Drs. Heru Sudjatmiko,M.Si nduweni kepenginan nerusake pembangunanan nang Purbalingga, ben rakyate bisa makmur-pangan, sandhang lan papan- ora kapiran khususe kanggo wong-wong cilik. Salah sijine ndandani dalan sing pada rusak ben transportasine lancar.
Dalan tembus sekang prapatan Tlagayasa - Karangtalun - Pakuncen - Bobotsari wulan wingi wis didandani, nek ora salah yang wis ana sewulanan. Dalan sing mikine ora karu-karuan siki dadi keton lestre utawa alus pisan. Wong nom-nom angger sore pada numpul nang brug sing neng tengah sawah. Apa maning nang wulan puasa taun siki, nek sore rame banget pada juguran, padha crita ngalor-ngidul malah ana sing dolanan motor karo ngenteni buka. Wah jan pokoke ramene ngepol.....bareng dalane lestre....ora nom ora tuwa....kabeh pada seneng....Matur Nuwun Pak Bupate Heru...!

Sabtu, 13 Agustus 2011

Semarak HUT RI ke-66 di Bobotsari

Meskipun dalam suasana Bulan Ramadlan 1432 H, semarak masyarakat  menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-66 Tahun 2011 di wilayah Kecamatan Bobotsari sangat tinggi. Hampir semua desa di wilayah kecamatan Bobotsari telah memasang bendera serta umbul-umbul di pinggir jalan, baik jalan raya maupun jalan desa bahkan di gang-gang pun tak luput dari bendera yang berwarna-warni. 
Di desa Bobotsari sendiri setelah ada himbauan dari Kepala Desa untuk memasang bendera dan umbul-umbul, hampir di setiap RT penuh dengan warna-warni bendera. Para pemuda dan orang tua sangat antusias memasang umbul-umbul...mereka memasang bendera dan mengecat jalan dengan warna putih pada malam hari setelah sholat tarawih. Rakyat atau masyarakat bahu membahu saling bergotong royong bersatu padu menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI yang ke-66 Tahun 2011.
Bukti nyata bahwa di masyarakat khususnya di tingkat RT kegiatan gotong royong dalam rangka menjalin persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan NKRI masih kental dan kuat. Ini harus dipertahankan karena apabila semua RT masyarakatnya sudah kondusif, maka tidak mustahil negara kita tercinta Indonesia akan kembali jaya..memiliki jati diri dan martabat yang luhur...rakyatnya makmur...saling hormat menghormati...tidak lagi ada anarkisme....RT sebagai wilayah yang paling bawah pun memiliki andil yang cukup besar untuk kemajuan bangsa.
Puncak peringatan HUT Kemerdeaan RI ke-66 di wilayah Kecamatan Bobotsari dipusatkan di Lapangan Mekarjaya Bootsari yang akan dilaksanakan pada hari Rabu 17 Agustus 2011. 
Merdeka.....!!
Jayalah RT-ku...Jayalah Kotaku Purbalingga....dan Jayalah Bangsaku Indonesia....

Renungan dan Ulang Janji HUT Pramuka ke50 Tahun 2011

 Kwartir Ranting 06 Kec. Bobotsari malam Minggu tanggal 13 Agustus 2011 mengadakan kegiatan Upacara Renungan dan Ulang Janji HUT Pramuka ke-50 Tahun 2011. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman SMA Negeri 1 Bobotsari. Hadir pada malam itu Kak Mabiran Suprapto,S.Pd, kak Kwarran Riono,S.Pd dan Kamabigus SMAN 1 Bobotsari kak Djumadi. Petugas upacara renungan dan ulang janji para siswa/bantara SMAN 1 Bobotsari.




Upacara renunngan dan ulang janji HUT Pramuka yang ke-50 ini meskipun dilaksanakan secara sederhana namun tidak mengurangi kehikmatan jalannya upacara. Semua peserta upacara yang terdiri dari pembina tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK serta pengurus Kwartir Ranting Bobotsari begitu hikmat dan menghayati jalannya renungan dan ulang janji. Terlebih ketika pembacaan puisi oleh salah satu siswa SMAN 1 Bobotsari, semua peserta yang hadir tergugah kembali untuk mengamalkan janjinya dan mengamalkan dasa dharma Pramuka untuk ikhlas bhakti bina bangsa-berbudi bawa laksana.
Upacara renungan dan ulang janji ini diawali dengan pembacaan dasa dharma pramuka dengan menyalakan obor kemudian sambutan kak Mabiran Suprapto,S.Pd kemudian dilanjutan dengan berjabatan tangan semua peserta upacara -Ucapan Selamat Hari Ulang Tahun Pramuka ke-50 Tahun 2011. Jayalah Pramuka Indonesia.....!
 Selesai kegiatan, para pembina melakukan kegiatan sarasehan di Ruang Laboratorium SMAN 1 Bobotsari. Pada kegiatan sarasehan ini, banyak hal yang dibahas diantaranya evaluasi kegiatan kepramukaan di kecamatan Bobotsari, tanya jawab, rencana program ke depan untuk kemajuan Gerakan Pramuka di gudep 06 Kwarran Bobotsari. Kegiatan renungan dan ulang janji ini yang ketuai oleh Kak Hj. Hernani,M.Pd ini berakhir pada pukul 22.00 WIB.

Senin, 08 Agustus 2011

Suasana Kota Bobotsari Di Sore Hari


Jika anda berkunjung ke kota Bobotsari pada sore hari, maka anda akan menemukan keramaian di sekitar perempatan bangjo Bobotsari. Setiap sore, mulai jam 15.00 WIB para pedagang makanan sudah mulai menata dagangannya. dari depan kantor kecamatan ke selatan sudah banyak berdiri tenda-tenda bakul makanan seperti roti bakar, kentaki, warung makan sederhana, nasi goreng, dan lain-lain. Belum lagi dari perempatan bangjo ke arah Majapura (ke timur) di sepanjang jalan berjajar tenda-tenda pedagang kaki lima. Berbagai menu makanan tersedia di sana. Anda tidak usah bingung berbagai makanan tersedia di sana. Ayam goreng Tulus, Bakso, Warung Lamongan pun sudah ada.
Saat ini, para pedagang kaki lima sudah mulai menjamur di sepanjang jalan Yosomiharjo atau dari kantor kecamatan ke arah barat. Depan toko Swalayan Sekar Mas sudah banyak berdiri pedagang kaki lima, depan puskesmas atau SMK Muhammadiyah juga mulai bermuncullan berbagai warung makan. Nasi goreng, Soto, Mie ayam, bakso dan masih banyak lagi. Makanya betul jika Kota Bobotsari disebut sebagai Kota Dagang. 
Sayangnya, menjamurnya pedagang kaki lima di Kota Bobotsari belum tertata dengan tertib. Kebanyakan mereka banyak menyerobot trotoar yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki. Trotoar di sepanjang jalan Yosomiharjo saat ini sudah banyak berdiri warung-warung makan dan kebanyakan dibangun semi permanen. Terlebih lagi, keadaan bangunan yang kurang memperhatikan tata seni sehingga kelihatan semrawut dan kumuh. Mungkin jika dibuat seperti di Jalan Mayong Purbalingga maka akan lebih tertib dan bisa mengurangi kesemrawutan kota Bobotsari.
Kegiatan perekonomian pedagang kaki lima di kota Bobotsari ada yang 24 jam, dan kebanyakan mereka berdagang sampai pukul 24.00.
(Maaf sementara gambar belum ada, belum sempat memotret...insya Alloh besok atau lusa akan saya upload)

Banyak yang Berpuasa, Tapi Mereka Tak Mendapatkan Apa-apa

Oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Ramadhan secara bahasa berasal dari kata ramidha, yarmadhu, ramadhan yang artinya terik, sangat panas, atau terbakar (pembakaran). Jika pengertian ini dipegang berarti Ramadhan dapat diartikan sebagai pembakaran, peleburan, atau penghapusan sesuatu. 

Adapun sesuatu yang dibakar bisa dua kemungkinan. Pertama, yang dibakar biasanya adalah sesuatu yang kotor; seperti sampah yang berserakan di pelataran rumah, yang setelah dikumpulkan lalu dibakar. Biasanya, setelah itu pelataran rumah menjadi bersih. Atau kemungkinan kedua, sesuatu yang dibakar biasanya benda seperti besi. Oleh si pandai besi, besi dipanaskan lalu dibakar, besi kemudian memuai dan setelah itu mudah baginya untuk membentuk dan menciptakan apa pun sesuai seleranya. Bisa jadi pisau, keris, pedang, atau yang lainnya.

Ramadhan dengan arti pembakaran, itu berarti yang kotor-kotor dari diri kita harus dibakar. Hidup kita kotor karena dosa dan kemaksiatan yang tumpuk-menumpuk. Pelataran kehidupan pun seperti dipenuhi oleh sampah-sampah kesalahan yang berserakan sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan dalam hidup. Ramadhan datang, berarti kesempatan terbesar buat kita untuk membakar semua bentuk kesalahan dan dosa sehingga kehidupan menjadi bersih dan nyaman. Bahkan, dari proses pembakaran pada Ramadhan ini akhirnya bisa membentuk dan menciptakan diri kita sesuai selera kebaikan, yaitu insan yang bertakwa. (QS al-Baqarah [2]: 183).

Karena itu, Ramadhan terbaik adalah Ramadhan yang mampu memuasakan diri tidak sebatas menahan lapar, haus, dan birahi, tapi memuasakan segala sesuatu demi satu hal, yaitu lahir dan terbentuk manusia yang bertakwa. Saatnya, kita pindahkan dari puasa seremoni menuju puasa yang hakiki.

Puasa seremoni adalah puasa yang hanya mengejar fikih, asal tidak membatalkan puasa, seperti makan minum atau berhubungan suami istri pada siang hari. Memang tidak makan dan minum pada siang hari. Juga tidak tidur dengan suami atau istri pada jam-jam setelah imsak hingga Maghrib, tapi perbuatan-perbuatan yang melanggar norma dan kaidah kepatutan agama tidak diindahkan. Perbuatan-perbuatan, seperti rafats (berkata cabul atau porno), fusuq (fasiq seperti berkata atau bersumpah tidak sesuai fakta), dan jidal (mencaci maki, memfitnah, dan bergunjing atau bergosip), sama sekali tidak dipuasakan.  

Dalam hal itulah, Rasulullah SAW memberikan peringatan terhadap umat Muslim. "Banyak orang yang puasa, mereka tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya rasa lapar dan haus." (HR Bukhari). Lebih tegas, Rasul SAW menyebutkan bahwa Allah sama sekali tidak berhajat kepada usaha menahan rasa lapar dan haus seseorang, bila dia tidak meninggalkan perkataan bohong, perbuatan nista, dan tindakan kejahilan. (Baca HR Muslim). 

Karena itu, saatnya kita bakar semua dosa dan maksiat kita dengan berpuasa yang benar sesuai tuntunan syariat Allah dan Rasulullah. Semoga kita mampu memaknai Ramadhan tahun ini dengan benar.


Sumber : Republikia Online

Hikmah Ramadlan : Beruntung atau Merugikah Kita di Mata Allah?


Oleh: Dr A Riawan Amin MSc

"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS al-Ashr: 1-3).

Ayat di atas adalah peringatan Allah kepada kita semua bahwa manusia dapat menjadi makhluk yang sangat merugi akibat tidak saksama dalam memanfaatkan waktu. Mereka yang beruntung adalah mereka yang beriman, meyakini sepenuh hati, dan tanpa keraguan sedikit pun dalam dadanya. Dengan tekad bulat serta keteguhan hati yang mantap bahwa satu-satunya Tuhan yang wajib disembah adalah Allah SWT.

Namun, tidak cukup hanya dengan menyatakan beriman. Nilai-nilai keimanan itu harus senantiasa mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga, di tempat kerja, maupun di mana saja. Nilai-nilai keimanan itu menjelma dalam bentuk amalan-amalan saleh yang dua di antaranya adalah senantiasa saling menasihati dalam menaati kebenaran dan menasihati supaya menetapi kesabaran.

Ramadhan adalah wahana evaluasi diri apakah kita termasuk golongan orang-orang yang merugi ataukah sebaliknya. Sebab, dalam bulan ini, Allah SWT memotivasi kita bahwa kebaikan kita akan dilipatgandakan. Begitupun sebaliknya, jika kita berbuat buruk, nilai keburukan itu pun akan berlipat ganda. Ditambah lagi, dalam bulan ini terdapat malam kemuliaan (lailatul qadar), di mana malam itu lebih baik dari seribu bulan. Subhanallah!

Setiap orang diberikan waktu yang sama, 168 jam per minggu, 86.400 detik per hari. Namun kenyataannya, setiap kita menghasilkan output yang berbeda-beda dari waktu sama yang kita miliki. Pada umur 20 tahun, misalnya, ada yang sudah menjadi direktur, ada yang mampu menghasilkan ratusan bahkan ribuan buku, ada yang sudah mencapai gelar ini dan itu, ada yang sudah mampu hafal dan paham 30 juz Alquran, dan seterusnya. 

Dan sebaliknya, ada pula yang tidak menghasilkan apa pun. Ini adalah kenyataan. Ada yang menghasilkan kebaikan-kebaikan dari waktu yang ada dan ada yang justru menghasilkan keburukan dan kemunduran. 

Kita harus sadar bahwa 168 jam tersebut di atas ternyata tidak seluruhnya dapat digunakan untuk hal-hal yang produktif. Setelah dikurangi waktu tidur yang rata-rata mengambil 1/3 waktu hidup kita, tinggal 112 jam. Lalu, dikurangi jam kerja rata-rata 40 jam per minggu, maka tinggal 72 jam per minggu. Pun, dikurangi waktu berkendaraan menuju dan kembali dari pekerjaan (5 hari x 2 jam = 10 jam). Maka, tinggal tersisa 62 jam per minggu yang benar-benar menjadi waktu milik kita yang bebas kita isi sesuai dengan tujuan-tujuan penting kita: untuk beribadah (hubungan vertikal kepada Allah SWT), untuk keluarga, untuk urusan sosial, dan sebagainya. Kecerdasan dalam alokasi waktu ini yang kemudian akan menentukan seberapa beruntungkah kita dalam hidup ini. Wallahu a'lam.
Sumber : Republika Online

Minggu, 07 Agustus 2011

Bermain Bola di Mekarjaya

Anak-anak RT 04 RW XII lagi bermain bola plastik di lapangan Mekarjaya Bobotsari, pada sore hari. Mera terdiri dari Umar, Tito, Rukanto/Kantong/ lan Uran. Mereka asyik bermain dan gayanyapun tak mau kalah dengan pemain profesional....namanya saja dunia anak....penuh kegembiraan.....semoga kelak bakat dan hobinya tersalurkan ....biar persepakbolaan di RT 04 RW XII Bobotsari dapat maju dan .....OK !

















Dholanan Nang Teras : Medang

Bubar Taraweh dan Tadarrus Al Qur'an, terus padha juguran nang nggone omahe Karyanto. Padha dhopokan nang teras karo medang teh, kacang, roti, lan karo udhud dulu....udhud dulu.......!
Asyiknya ngobrol karo rembugan babagan Musholla lan crita masa lalu....ha...ha....

Pintu Masuk Mushola PANTI WILASA Brobahan Bobotsari

Musholla Panti Wilasa terletak di wilayah RT 03 RW XII Desa Bobotsari, lebih tepatnya dekat tugu kembar atau dari perempatan Masjid Al ITTIHAD ke arah barat laut sekitar 400 meter. Atau depan bengkel motor WINDU Service. Inilah gambar pintu masuk ke Mushola Panti Wilasa :

Setelah sholat sunnah Tarawih di Musholla Panti Wilasa para jama'ah padha medang nang njero mushola sebelum melakukan kegiatan Tadarus Al Qur'an yang dipimpin oleh Awal Hidayat.

Asyiknya medang bareng ngenthongena tajilan, sayang gambare inyong dhewek ora nana, langka sing moto.   
 Jama'ah Sugeng lagi gemuyu karo dhopokan crita laporan perkembangan penggalian dana infak/sodaqoh jariyanh nggo ndandani Musholla lan masang instalasi listrik dewek.

 Nandang lagi klepas-klepus menikmati rokoke Rendar....rokokku kelalen isih nang toko ko....!
Bismillahirrohmaannirrohim.......medang geng ben ora kesereten...aja kelalen kuwe surat proposale di wenehna kakange Pak Atik Supratjihna nang Karanggandul....

Rabu, 03 Agustus 2011

Pohon Suruh

Daun pohon suruh ternyata berkhasiat untuk menyembuhkan orang yang mimisen atau keluar darah dari hidung. Caranya mudah saja, ambil daun suruh kemudian digulung lalu disumpelkan ke lubang hidung yang keluar darahnya. Insya Alloh, darah akan berhenti. 
 Warga diharapkan memiliki tanaman suruh di kebun rumah masing-masing, seperti pohon suruh yang ada di depan rumahku saat aku bergaya dengan kedua anakku. Pohon suruh ini merupakan pemberian ibuku dari Kemangkon Purbalingga. saat ini sudah lebat daunnya seperti yang kamu lihat dibelakang anakku.
Mari kita tanami lingkungan tanah kita yang masih kosong dengan tanaman apotik hidup, warung hidup maupun yang lainnya. Sejengkal lahan untuk kehidupan kita....

Karnaval HUT RI ke-66 Tahun 2011

Hari Sabtu, 30 Juli 2011  kemarin, di wilayah Kecamatan Bobotsari tepat di Desa Bobotsari diadakan kegiatan rutin Karnaval dalam rangka memperingati HUT RI ke-66 Tahun 2011 dan juga Pawai Ta'arruf dalam menyambut bulan suci Ramadlan 1432 H. Kegiatan karnaval yang sudah menjadi agenda rutin tahunan tingkat kecamatan ini berlangsung sangat meriah dan sukses. Peserta karnaval diikuti mulai dari tingkat PAUD, TK/RA/BA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK dan Umum sewilayah Kecamatan Bobotsari. 


Peserta karnaval di lepas oleh Camat Bobotsari Sukendro dan sebagai panitia karnaval adalah Giman Somari Kepala SMP Muhammadiyah 2 Bobotsari, petugas lapangan Akhor (SMU Muh), petugas komentator di panggung kehormatan Sdr. Ari (Satpol PP) dan Awal Hidayat (RT 04 RW XII).

Route perjalanan karnaval seperti biasa, start dari depan kecamatan Bobotsari - perempatan Majapura - Pertigaan Gandasuli - Kantor POS - arah Pasar Hewan/MTs - balik arah sepanjang jalan menuju perempatan Bangjo - depan Polsek Bobotsari - Finish. Panggung kehormatan berada di depan kantor Polsek Bobotsari.